Review - The Lion King (2019) Re-Mastered Animasi Tahun 1994
























The Lion King (2019)



Sutradara: Jon Favreau

Pemeran: Donald Glover, Beyonce, Seth Rogen, Chiwetel Ejiofor, Alfre Woodard, Billy Eichner, John Kani, John Oliver, James Earl Jones

Penulis: Jeff Nathanson, Brenda Chapman

Produser: Jon Favreau, Karen Gilchrist, Jeffrey Silver

Sinematografi: Caleb Deschanel

Editor: Adam Gertsel, Mark Livolsi

Musik: Hans Zimmer

IMDb: 7,1/10

Metascore: 55

Rotten Tomatoes: 53%




Jika membandingkan animasi The Lion King (1994) dengan The Lion King (2019) yang sekarang, rasanya sudah berbeda dan berubah. Menurut penulis, lebih "ngena" dan cocok dengan The Lion King yang dulu ketimbang sekarang (entahlah, tiap orang beda selera). Dari segi cerita, semuanya sama. Dari kisah terbunuhnya Mufasa hingga kisah petualangan Simba muda hingga dewasa pun tetap ada dan sama seperti versi animasi sebelumnya. Namun, yang berbeda disini adalah "pengalaman kita menikmatinya" atau "pengalaman baru saat kita menontonnya".

Di film remake ini, penonton disuguhkan dengan pengalaman yang berbeda. Di film ini, semuanya (bahkan detail terkecil seperti bulu, pohon, angin, air, gurun, dll) terlihat nyata dan benar benar kerasa berbeda. Penulis saat ini masih bingung apakah film ini dikategorikan sebagai film Live Action, atau Animasi, atau CGI Remastered? Penulis saat ini tetap tidak tau, tetap bingung, dan ya entar penulis cari tau sendiri lah. Film ini juga menunjukkan betapa seriusnya Disney dalam me-remake animasi animasi lama (betapa seriusnya Disney dalam menggarap sebuah film lah intinya). Penggarapan film ini bahkan menelan anggaran sebanyak 250 hingga 260 juta dolar. Disney menggaet kembali Jon Favreau sebagai sutradara setelah kesuksesannya dalam menyutradarai film produksi Disney pula, The Jungle Book (2017).

Meskipun ada kelebihan, kekurangan pun juga pasti ada. Kekurangan film garapan Favreau ini adalah minim ekspresi dan emosi. Dimana para karakter disini tidak 'se ekspresif' seperti yang di tahun 1994 dulu. Versi animasi 1994 dulu, penonton bisa 'dapet banget' emosinya dan lagi lagi nangis. Kalau di film ini, penulis rasa tidak. The Lion King (2019) ini kekurangannya adalah minim emosi dan ekspresi, bahkan bisa dibilang tanpa ekspresi. Tapi meskipun gitu, scoring musik nya ga main main. Sang komposer maestro Hans Zimmer berhasil 'menolong' film yang minim ekspresi dan emosi ini. Musik musik lawas seperti Hakuna Matata, I Just Can't Wait To Be King, Can You Feel The Love Tonight mampu membuat penonton bernostalgia. Terlepas dari bermacam kekurangan tersebut, film ini masih layak untuk dinikmati. Entah bersama keluarga, kerabat, sahabat, atau sama pacar juga boleh... Terserah sih wkwkwk.




note: Tiap orang beda beda ya, buktikan dengan nonton sendiri! Jangan bergantung dengan review atau kritik.




Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mampir ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar