Review - Once Upon A Time In Hollywood (2019) Kilas Balik Hollywood Era Lawas Sekaligus Mengingat Kembali Sharon Tate

























Once Upon A Time In Hollywood (2019)


Sutradara: Quentin Tarantino

Pemeran: Leonardo DiCaprio, Brad Pitt, Margot Robbie, Emile Hirsch, Timothy Olypant, Margaret Qualley, Austin Butler, Dakota Fanning, Bruce Dern, Al Pacino

Penulis: Quentin Tarantino

Produser: David Heyman, Shannon McIntosh, Quentin Tarantino

Sinematografi: Robert Richardson

Editor: Fred Raskin

IMDb: 8,1/10

Metascore: 83

Rotten Tomatoes: 85%




Bukan Quentin Tarantino namanya kalau film filmnya tidak unik, biasa aja, dan tidak ada "ciri khas" nya yang autentik dan jelas terlihat. Film kesembilan Tarantino yang dibintangi oleh aktor kawakan senior seperti Leonardo DiCaprio dan Brad Pitt ini sudah rilis di bioskop tanah air sejak 27 Agustus 2019. Dan hasilnya? Waw!!!! Tidak mengecewakan sama sekali!! Film yang berdurasi sangat lama, tapi tidak membosankan dan pengembangan cerita yang cukup unik (khas Tarantino atau Tarantino's style).

Mungkin bagi kalian yang belum terbiasa (atau bahkan tidak/belum pernah) pasti akan mengantuk di bioskop dan ketiduran di kursi bioskop (biasanya pada awal pertengahan hingga pertengahan scene kalau nggak salah, coba aja sendiri) karena film ini "banyak ngomongnya, sedikit bertengkar dan tembak tembakannya" (biasa, istilah orang awam, kayak penulis sendiri hehehe) dan maksud dari "banyak omong" ini adalah bukan sembarang "banyak omong", melainkan kita diajak "masuk" oleh Tarantino untuk melihat dan memperhatikan bagaimana kondisi Hollywood tahun 1969. Dimana ditahun itu juga mendiang aktris Sharon Tate masih eksis di dunia perfilman. (Sharon Tate meninggal karena dibunuh oleh Charles Manson, si orang gila yang menganggap dirinya titisan Yesus dan Nabi akhir zaman. Manson diketahui sudah membunuh banyak orang bersama pengikut pengikut sesatnya).

Di durasi awal, cerita film ini berfokus pada bintang serial televisi populer Rick Dalton yang merasa karirnya sebagai aktor tidak lama akan meredup seiring kemunculan aktor aktor baru yang dianggap lebih baik. Rick terkenal lewat perannya sebagai koboi Jake Cahill di serial Bounty Law yang eksis di tahun '50an. Rick merasa masa kejayaannya akan meredup (dan mungkin dia ngerasa udah redup) dan memutuskan untuk mengejar karir nya di industri film (yang akhirnya Rick bertemu dengan Wayne Maunder untuk diberi peran sebagai penjahat yang bernama Caleb DeCatou di film yang disutradarai si Wayne). Rick bersama sahabat sekaligus pemeran penggantinya (stunt man/stunt double) Cliff Booth akan mengeksplorasi dan berkarir di industri perfilman Hollywood lagi (dan tentunya film, bukan serial serial televisi lagi).

Di film ini, setiap karakter akan mempunyai porsi, adegan (tentu saja lah adegan), cerita, dan apapun yang berkaitan dengannya sendiri. Jadi, nggak heran kalau ini film nya lama. Scene favorit penulis adalah dimana Cliff Booth mengantar salah satu dari Hippie yang bernama Pussycat menuju ke sebuah tempat yang ternyata adalah tempat syutingnya dulu. Dimana? Yaitu di Spahn's Movie Ranch. Dimana disitu Cliff mengantarkan Pussycat sekalian ingin bertemu dengan George. Temannya dulu pada saat bermain film di lokasi itu. Dan ternyata, kunjungan Cliff tersebut mendapat penolakan dan perilaku tidak enak dari para Hippie. Dimana disini ban depan mobil Cliff ditusuk pisau hingga bocor oleh salah satu dari Hippie yang bernama Clem, dan yaaa lanjutin sendiri lah! :v (nonton aja!).

Film ini cukup mendapat ulasan yang positif, baik dari kritikus maupun dari penonton. Dan film ini mungkin (semoga aja beneran hehehe) akan dinominasikan di Oscar atau Golden Globe pada 2020 mendatang (melihat film nya kayak gini, yaa mungkin wajar sih masuk nominasi). Film ini diberi rating Dewasa alias D17+. Bagaimana tidak? Bukan Tarantino namanya kalau tidak ada darah darah atau kekerasan yang frontal (efek efek suara patah tulang, darah muncrat, terdengar jelas dan euhhh!). Selain itu, kata kata kasar (badword) pun juga banyak di film ini. Rokok, bir, LSD, dan sebagainya pun juga banyak dijumpai sepanjang film ini (jangan ngajak penonton dibawah umur yaa! Tapi kalau penulis sih, meskipun ada unsur unsur dewasa dan keras kayak gini sih, penulis bodo amat ahahah! Kan, penulis mau tau ceritanya, bukan mau mabuk mabukkan). Penulis yakin, bahwa sepanjang durasi tayang film, adegan favorit yang pasti akan disukai kalian semua (maupun penulis sendiri) adalah peristiwa malam 8 Agustus 1969. Dimana segala ke gregetan dan kengerian ada di malam itu. Cliff & Rick vs para Hippie.

Jika ada yang bertanya "Hippie itu apa sih? Sejenis kaum ya?", waduhhh... Penulis sendiri aja masih mau googling soal ini hehehe :v

Film ini sangat bagus, kalian wajib nonton, apalagi ini film garapannya Tarantino (sutradara favorit penulis selain Christopher Nolan, J.J Abrams, Wes Anderson, Steven Spielberg, dan Rian Johnson). Rotten Tomatoes (situs terbesar) tidak segan segan memberi skor 85%. Pengembangan plot setiap karakter, film yang bertabur bintang, latar tempat yang juga benar benar menggambarkan masa masa Hollywood sebenarnya, dan adegan adegan menegangkan menjadi nilai plus tersendiri bagi film ini.

Intinya, film ini hanya dapat dinikmati oleh kalian kalian yang paham betul isi kepala dari sang sutradara nyentrik ini (dan yang sudah lama menikmati karya karya Tarantino, termasuk penulis ini hehehe :v). Bagi kalian yang masih "baru", film ini akan terasa membosankan dan bikin ngantuk (bahkan sampe ketiduran pun bisa). Kalian tidak akan menemukan kenormalan dan kewajaran di film ini (maupun disetiap film yang Tarantino buat). Kalian akan diajak oleh Tarantino untuk mendalami alur yang tidak biasa dan ditambah Tarantino suka mencampur adukkan genre satu dengan yang lainnya.




note: Tiap orang beda beda ya, buktikan dengan nonton sendiri! Jangan bergantung dengan review atau kritik!




Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar