#PandemicReview - On the Basis of Sex (2018) Mendalami Sosok Mendiang Ruth Bader Ginsburg, Seorang Ibu Dan Pengacara Legendaris
On the Basis of Sex (2018)
Sutradara: Mimi Leder
Pemeran: Felicity Jones, Armie Hammer, Justin Theroux, Sam Waterston, Cailee Spaeny, Jack Reynor, Kathy Bates, Chris Mulkey
Penulis: Daniel Stiepleman
Produser: Robert W. Cort, Jonathan King
Sinematografi: Michael Grady
Editor: Michelle Tesoro
Musik: Mychael Danna
IMDb: 7,1/10
Metascore: 59
Rotten Tomatoes: 73%
Deep Impact (1998) dan The Peacemaker (1997) adalah salah dua karya yang saya tonton dari seorang Mimi Leder. Hanya dua film itu saja. Tetapi, pada Maret 2019 lalu (film-nya dirilis di Indonesia tahun 2019), saya sedikit terpancing perhatian saya dengan karya terbaru Mimi di tahun itu. On the Basis of Sex, yang saya simpulkan dengan cepat itu adalah film tentang esek-esek dan ternyata saya salah, telah memancing perhatian saya untuk menontonnya. Karena saya sudah cukup lama tidak melihat penampilan Felicity Jones semenjak Rogue One: A Star Wars Story (2016) plus saya juga penasaran. Judul ada kata 'sex'-nya, tapi poster filmnya memperlihatkan seorang wanita raksasa berdiri bersandar membelakangi The Supreme Court Building (Gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat).
Setelah selesai menontonnya, saya pun menarik kata-kata saya yang menyimpulkan 'itu film esek-esek' tadi. Saya juga sangat menyesali perbuatan saya karena film ini pernah saya buat bercanda (ini film apa sih? Film tentang birahi kok elegan dan stylish banget). Ternyata, film ini cukup banyak memberikan wawasan bagi saya.
Ruth Bader Ginsburg, adalah seorang pengacara dan ahli hukum legendaris di Amerika Serikat. Mendiang Ruth juga pernah menjabat sebagai Hakim Agung. Dan mendiang Ruth adalah Hakim Agung Perempuan kedua dalam sejarah Amerika Serikat. Film ini memaparkan bagaimana sosok mendiang Ruth. Mulai dari kehidupan, pendidikan, rintangan yang dihadapi sebagai dan penegak hukum, dan sebagainya.
Penulis naskah film ini, Daniel Stiepleman, adalah keponakan mendiang Ruth sendiri. Jadi rasanya seperti saya diceritakan langsung dari salah satu pihak keluarganya sendiri.
Saya kagum bagaimana Felicity Jones memerankan sosok mendiang Ruth dengan baik. Jones menggambarkan sosok mendiang Ruth yang pantang menyerah, keras kepala, garang, selalu menekankan bahwa wanita harus mandiri dan independen, dan memperjuangkan kesetaraan di mata hukum.
Keras kepala dan pantang menyerah-nya Ruth membuahkan hasil. Dan hasil itulah yang akhirnya dinikmati oleh perempuan-perempuan di Amerika hingga kini.
Bagian favorit saya adalah bagaimana mendiang Ruth menentang dan mengubah konstitusi yang sudah berjalan lama di Amerika Serikat karena kental akan diskriminasi. Besarnya nyali seorang wanita yang lahir di New York pada tanggal 15 Maret 1933 bisa dijadikan teladan dan motivasi. Bahwa kita bisa mengubah dunia, kita bisa mendobrak batasan, dan kita jangan takut kalau kita benar.
Karena film ini, saya juga sedikit mengerti bagaimana mekanisme hukum di Amerika Serikat. Bagaimana amandemen ini mengatur ini, amandemen itu mengatur itu, bagaimana aturan ini terkesan diskriminatif dan mengesampingkan ini, menurut saya ini serasa diberi kuliah gratis.
Film ini penuh debat, penuh statement, penuh ngoceh doang pokoknya. Bikin ngantuk? Nggak sama sekali. Tapi saya akui film ini adalah film berat.
Salut dengan Production Designer-nya, sekaligus perancang busana (apalah itu pokoknya urusan sama latar kota dan pakaian para pemeran)-nya. Latar Amerika tempo dulu menjadi lebih hidup. Rasanya saya ingin menonton film ini lagi, film yang sangat berbobot. Teruatama buat kalian yang mungkin minat sama Hukum.
Eits, hampir lupa. Selain tentang mendiang Ruth, film ini juga mengisahkan hubungan antara mendiang Ruth dan mendiang suaminya, Martin David Ginsburg. Baik sebagai suami-istri, maupun kolega yang profesional. Bonnie & Clyde, Romeo & Juliet, Ruth & Marty. Asekkk (apaan sih wkwkwk).
note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!
Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!


Komentar
Posting Komentar