#PandemicReview - Tenet (2020) Usahakan Jangan Nonton Sekali, Bukan Karena Bagus Tapi...


























Tenet (2020)



Sutradara: Christopher Nolan

Pemeran: John David Washington, Robert Pattinson, Elizabeth Debicki, Kenneth Branagh, Michael Caine, Dimple Kapadia, Himesh Patel

Penulis: Christopher Nolan

Produser: Christopher Nolan, Emma Thomas

Sinematografi: Hoyte Van Hoytema

Editor: Jennifer Lame

Musik: Ludwig Göransson

IMDb: 7,5/10

Metascore: 69

Rotten Tomatoes: 70%



Berbicara tentang Christopher Nolan, tidak pernah ada kata 'buruk' bagi saya setelah menonton film yang dibuatnya. Dari Memento (2000) hingga sekelas Interstellar (2014) pun saya selalu dibuat takjub sekaligus "wih, keren banget. Gak kepikiran sampe kesitu aku." saya selalu seperti itu setelah film-film Nolan berakhir. Setiap film Nolan punya pesan, punya easter egg, atau hal-hal kecil yang menarik yang terkadang kita tidak notice atau menyadarinya. Contoh seperti film Inception (2010), Nolan mampu membuat sebuah film dari segala aspek dan sudut pandang. Dan sekarang, tepatnya tahun lalu, karya terbaru Nolan berjudul Tenet (2020) telah rilis. Seperti biasa, Nolan adalah sutradara, produser, dan penulisnya. 

Tapi, untuk film ini, agaknya saya agak sulit 'enjoy' atau menikmati filmnya. Okelah, Nolan selalu menawarkan konsep-konsep yang keren di film-nya seperti Inception (2010) dengan eksperimen penjelajahan alam bawah sadarnya, Interstellar (2014) dengan ilmu astronomi dan fisikanya. Kalau ini, kelihatannya konsepnya sederhana. Konsep Tenet hanyalah 'Reverse' atau waktu yang berjalan mundur. Tapi, kompleksitas film ini saya akui jauh lebih kompleks dari Inception (2010), Interstellar (2014), maupun Memento (2000). Agak sulit rasanya jika menonton hanya sekali. 

Nolan, yang dikenal sebagai Master of Mind Bending film, 'mempermainkan' otak kita mengenai ruang dan hukum waktu. Tidak sedikit juga istilah-istilah yang tidak dimengerti orang awam macam saya. Di film ini, Nolan tidak berbicara tentang timeline maju (masa depan) dan timeline mundur (masa lalu). Di film ini, Nolan mencampur-adukkan kedua timeline sekaligus. Sangat menantang dan seru sekali bagi penonton untuk memahami keseluruhan plot film ini hanya dengan sekali nonton. Saya mencoba membayangkan saya ini adalah The Protagonist untuk memahami keseluruhan film (lewat sudut pandang The Protagonist) namun tetap saja sulit. Saya mencoba-coba membayangkan saya adalah Neil, waduh malah ambyar kabeh ora paham. Satu-satunya cara, ya saya nonton lagi film ini. Bahkan, saya nyimak penjelasan dari karakter-karakter film ini pun masih belum cukup untuk membuat saya paham.

Saya nonton Inception (2010) aja isi kepala saya nggak sampai 'kewalahan' kayak gini. Emang mantap! Pak Nolan jos!

Secara visual, tangan dingin Hoyte Van Hoytema jangan diragukan lagi. Hoytema pernah bekerja sama dengan Nolan sebelumnya. Dunkirk (2017) dan Interstellar (2014) adalah hasil kolaborasi Nolan dan Hoytema. Saya pertama kali melihat film dengan keterlibatan Hoytema didalamnya adalah Tinker Tailor Soldier Spy (2011) besutan sutradara Tomas Alfredson dan dibintangi oleh Gary Oldman, Benedict Cumberbatch, Tom Hardy, dan Colin Firth.

Soal skoring, the one and only Ludwig Göransson membuat film ini makin 'mendebarkan'. Saya pertama kali mengira komposernya pasti nggak lain nggak bukan adalah Hans Zimmer. Ternyata saya keliru. Ini merupakan pertama kalinya Ludwig berkolaborasi dengan Nolan dalam sebuah film.

Yang mau saya katakan disini adalah usahakan nonton film ini dua kali, tiga kali, terserah deh pokoknya usahakan jangan sekali. Bukan karena film ini bagus banget, nagih, amazing, atau apa. Bukan. Tapi karena kita memang butuh nonton film ini lebih dari sekali biar puaham pol tentang cerita filmnya. Yah gitulah ciri khas Pak Nolan, selalu bisa 'ngubek-ngubek' pikiran penontonnya.

Dan seperti biasa, buat saya, film Nolan tidak pernah berakhir dengan kata 'buruk'. Film ini bagus. Hanya butuh sedikit 'space' dan 'kecepatan prosesor' di otak saya untuk memahaminya secara keseluruhan. Cara nambah space di otak saya ya itu tadi, nonton lagi.

Bak langganan, ada Michael Caine lagi disini.


note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!


Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar