#PandemicReview - Emma. (2020) Nyimak Kisah Romansa Komedi Ala Jane Austen

























Emma. (2020)



Sutradara: Autumn de Wilde

Pemeran: Anya Taylor-Joy, Johnny Flynn, Josh O'Connor, Mia Goth, Bill Nighy, Gemma Whalen

Penulis: Eleanor Catton

Produser: Tim Bevan, Graham Broadbent, Peter Czernin, Eric Fellner

Sinematografi: Christopher Blauvelt

Editor: Nick Emerson

Musik: David Schweitzer, Isobel Waller-Bridge

IMDb: 6,7/10

Metascore: 71

Rotten Tomatoes: 87%



Saya cukup tertarik buat nontonin kisah-kisah romansa berlatar belakang Inggris atau bisa kerajaan lainnya seperti film ini. Film dengan tanda baca titik di dalam judulnya ini adalah film romansa berlatar belakang kerajaan (dan sejenisnya) yang saya tonton setelah Pride & Prejudice (2005). Ya, cuma itu doang. Kalau ga salah saya juga waktu itu pernah nemu Emma (1996) versi Gwyneth Paltrow tapi nggak saya tonton.

Tapi, kalau Emma. (2020) ini bukan kisah romansa yang berfokus pada karakter utama, tetapi ini beda. Ini berkisah tentang Emma Woodhouse yang menjadi mak comblang buat kawan-kawannya.

Cukup suka sih sama Emma Woodhouse di sini. Disisi lain, yang main juga aktris pemenang Golden Globe favorit saya yaitu si Anya Taylor-Joy. Jadi ya betah, hehehe. Walaupun saya gak banyak referensi soal novel-novel atau drama karya seniman atau penulis terkenal kayak William Shakespeare, Jane Austen, sampai Agatha Chelsea. Tapi gara-gara nonton film ini, saya jadi ingin baca novel-novel garapan penulis terkenal. Khususnya penulis-penulis eropa. Ya gak eropa juga sih, pokoknya penulis terkenal.

Saya udah pernah baca bukunya Dee Lestari, saya juga udah pernah baca bukunya Tere Liye. Bahkan, bukunya Puthut EA sama James Dashner pun pernah saya baca. Tapi, saya belum pernah baca buku-bukunya Jane Austen. Dan karena habis nonton film ini, saya jadi tertarik buat baca bukunya. Tapi sayang, niat hati ingin baca, duit-nya yang nggak ada.

Kisah yang dituturkan dikemas dengan menarik. Saya juga suka penataan dan dekorasi (desain kostum hingga set, lokasi) serta pemilihan karakter (casting) yang pas menurut saya. Elemen romantis, bucin, hingga komedi macam lawakan-lawakan kecil menghiasi film ini. Keputusan Casting Department dalam memilih Anya Taylor-Joy untuk memerankan Emma Woodhouse sangatlah tepat. Karena disini dia diperlihatkan sebagai karakter cerdik dan pintar.

Soal sinematografi dan angle kamera sudah bagus. Begitu juga sepanjang film, sang sinematografer memvisualisasikan film ini dengan baik sehingga segar di mata saya. Didukung dengan set Inggris ala abad 18 hingga gubahan musik ber-tempo cepat.

Di film ini, paket komplit seperti 'menghibur' hingga 'menggugah hati' bisa kalian dapatkan disini.


note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!


Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar