#PandemicReview - Mortal Kombat (2021) Bagus Dan Nostalgic Sih, Tapi Terburu-buru!
Mortal Kombat (2021)
Sutradara: Simon McQuoid
Pemeran: Lewis Tan, Jessica McNamee, Josh Lawson, Joe Taslim, Mehcad Brooks, Tadanobu Asano, Chin Han, Hiroyuki Sanada, Ludi Lin, Max Huang, Sisi Stringer
Penulis: Greg Russo, Dave Callaham
Produser: Todd Garner, Simon McQuoid, E. Bennett Walsh, James Wan
Sinematografi: Germain McMicking
Editor: Scott Gray, Dan Lebental
Musik: Benjamin Wallfisch
IMDb: 7,1/10
Oke, akhirnya film adaptasi game yang lain berjudul Mortal Kombat (2021) telah dirilis. Yang membuat saya bernostalgia dengan karakter-karakternya macam Liu Kang, Kung Lao, Sub-Zero, hingga Sonya Blade. Karena Mortal Kombat adalah game yang saya mainkan dulu waktu zaman-zaman rajin ngerental PS2, saya jadi antusias buat nonton ini.
Saya antusias, senang ya senang. Tapi nggak berekspektasi akan bakal seperti apa.
Film ini bagi saya bagus karena membawa aura nostalgia kembali pada saya. Apalagi saya melihat Gorro membuat rasa nostalgia saya bergejolak kembali dan rasanya ingin main game-nya di PS2 lagi.
Setelah kalian nonton ini, kalian semakin sadar. Sebetulnya, musuh kita bukanlah Bi-Han maupun Shang Tsung. Musuh kita sebenarnya adalah LSF atau Lembaga Sensor Film.
Hah? Kok jadi musuh?
Ya gimana ya. Orang film udah R-Rated kok masih aja kena cut dan sensor? Film udah ada tanda D-17 kok masih aja ada adegan sadis yang di cut? Terutama bagian fatality-nya yang memang harusnya itulah titik epiknya. Yang main Mortal Kombat maupun pecinta Mortal Kombat pasti tau bahwa momen-momen cadas setiap karakter ya terletak di Fatality-nya.
Yang terhormat, LSF. Masa iya saya ga boleh liat 'Flawless Fatality'-nya Kung Lao pas ngalahin Nitara? Itu keren banget loh kalo semisal LSF nggak nge-cut atau nyensor. Takut ada anak kecil ya?
Apalagi Jax, yang sudah pake tangan palsu, nge-Fatality Reiko, entah Reiko atau Ramirez gitu aku sampai lupa, di-cut sama pihak LSF. Itu keren loh padahal. Diremuk pakai dua tangan besi dengan sekali tepukan gitu kan keren. Santai aja, yang sudah nonton Mortal Kombat nggak bakal muntah sampai sakit kok ngelihat begituan.
Nggak tau lagi kalau buat orang yang belum pernah dengar atau tau Mortal Kombat.
Selain LSF, hal yang meninggalkan kesan 'biasa aja' bagi saya di film ini adalah narasi ceritanya yang dirasa terburu-buru. Kesusu. Kecepeten. Terburu-buru. Kate nang endi seh?
Saat cerita Hanzo Hasashi dengan Bi-Han saya rasa itu masih bisa dikembangkan lagi ceritanya. Entah ditampilkan cerita lain. Entah perjalanan Hanzo di Neraka bagaimana kek, atau yang lainnya. Masih bisa loh sebenarnya nambahin penceritaan-penceritaan yang bisa mendukung film ini berjalan dengan baik dan mulus. Kayak misal kisah Earthrealm dan Outworld beserta turnamen-nya dan mengapa kok Mortal Kombat dirasa cukup berpengaruh bagi Bumi.
Di film secara garis besar udah diceritain sih, tapi ya kok saya ngerasa cepat banget gitu loh.
Ujug-ujug wes jebul ning Cole Young, ujug-ujug wis ketemu Kano jebul Raider's Temple. Entahlah, perpindahannya saya rasa cepat sekali.
Saya pun juga awal-awal udah mengernyitkan dahi. Yakin Mortal Kombat (2021) durasinya cuman 110 menit? Dua jam aja ga sampe.
Soal skoring oke. Nambah ketegangan dan wes ya ala-ala film tema ninja atau 'assassin-assassin' gitu.
Film ini harusnya agak lamain dikit atau sekalian lama. Soalnya masih banyak potensi. Masih banyak yang bisa digali. Terutama dari sisi perjalanan cerita.
Bagaimanapun, film ini juga bagus lah. Tapi kalau mau nonton jangan bawa bayi atau bareng bocil disini. Kalian yang mau nonton ini juga usia minimal 17 tahun lah. Biar LSF kedepan nggak berulah lebih jauh lagi.
Kalau ada sekuelnya, saya rasa saya tetap nonton deh. Apalagi Johnny Cage di ending yang... Ah! Jangan spoiler lah!
Btw, buat bapak Joe Taslim, semoga panjenengan makin mendunia ya! Saya suka akting-nya panjenengan. Beringas, kejam, dan luar biasa! Semoga panjenengan makin dikenal sampai planet Namek.
note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!
Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!


Komentar
Posting Komentar