#PandemicReview - Eternals (2021) Menuju Babak Baru, Epik Sekaligus Awal Yang Baik







Sutradara: Chloé Zhao

Pemeran: Gemma Chan, Angelina Jolie, Richard Madden, Salma Hayek, Kumail Nanjiani, Ma Dong-seok, Barry Keoghan, Brian Tyree Henry, Lauren Ridloff, Lia McHugh, Kit Harington

Penulis: Chloé Zao, Patrick Burleigh, Ryan Firpo, Kaz Firpo

Produser: Kevin Feige, Nate Moore

Sinematografi: Ben Davis

Editor: Dylan Tichenor, Craig Wood

Musik: Ramin Djawadi

IMDb: 6,9/10

Metascore: 52

Rotten Tomatoes: 47%



Saatnya bersiap menuju pengalaman baru Marvel Cinematic Universe (MCU), yaitu memasuki Fase 4 (Phase 4). Eternals (2021) film yang sempat tertunda penayangannya satu tahun akhirnya resmi dirilis mulai 10 November lalu.

Jalannya film ini berada dibawah kendali Chloé Zao, sutradara pemenang Piala Oscar 2020 atas filmnya Nomadland (2020) dengan bintang utamanya Frances McDormand. Film Eternals (2021) ini menjadi film tokoh-tokoh adaptasi komik pertama yang disutradarainya.

Film ini menjadi film yang sangat ditunggu, khususnya bagi penonton yang sudah nyimak kisah-kisah MCU sejak Iron Man (2008) terlepas dari mereka yang fanatik Marvel (pembaca komik) dan sekedar penggemar dan pengagum filmnya (tidak/belum pernah baca komik Marvel, hanya mengikuti murni dari jalan cerita sinematik).

Saya yang telah mengikuti MCU sejak Iron Man (2008)--koreksi apabila salah--sangat menyambut kedatangan Fase 4 yang rencananya sudah dimulai tahun lalu ini. Namun karena pandemi, ditunda hingga kita bisa menyaksikannya tahun ini.

Beberapa suguhan-suguhan untuk Fase 4 MCU, saat mendekati pandemi, dipersembahkan melalui platform streaming Disney+. Kalau di Indonesia, Disney+ Hotstar sudah menayangkan serial-serial Fase 4 seperti WandaVision (2021) hingga Loki (2021). Penonton layanan streaming pun tak kalah banyak dengan penonton bioskop normal.

Saya sempat bimbang mengingat film ini juga pernah “dirasani” oleh beberapa warganet di sosial media karena terdapat adegan LGBTQ+. Marvel, yang notabene film-nya kebanyakan ditonton anak-anak dan remaja serta seakan wajib PG-13, terpaksa harus menerima kenyataan bahwa banyak adegan yang dipotong melalui Lembaga Sensor Film (LSF) ketika masuk layar kaca Indonesia.

Hal itu tidak menjadi masalah buat saya. Yang dipotong ternyata adegan-adegan romantis Sersi dan Ikaris hingga Phastos dengan istrinya/suaminya. Not a big deal. Untuk urusan percintaan Phastos ini saya bingung. Soalnya mana yang suami, mana yang istri.

Eternals (2021) disajikan dengan gaya khas Marvel sebagaimana mestinya: penuh twist dan energik. Cukup banyak plot twist dalam film ini meskipun agak mudah ditebak dari awal, tapi tetap saja terkecoh. Alur maju-mundur dalam film ini pada awalnya bikin saya bingung. Namun akhirnya saya dapat memahami. Untuk menyimak alur film ini, jangan sekalipun pecah fokus.

Film ini juga mengajarkan kita bagaimana sebuah momentum dapat menyatukan kita dengan orang-orang yang sudah lama berpisah. Seperti halnya kembalinya Deviants ke Bumi yang beregenerasi menjadi semakin kuat membuat para Eternals yang sudah menjalani kehidupannya masing-masing berkumpul kembali.

Sersi, Ikaris, Kingo, Ajak, Sprite, Phastos, Makkari, Druig, Gilgamesh, dan Thena diperankan oleh aktor-akris yang saya rasa cocok dan mampu menghidupkan karakter dengan baik. Sampai film selesai, saya belum bisa move on dari kecantikan Sersi (diperankan oleh Gemma Chan) dan Makkari yang friendly (diperankan oleh Lauren Ridloff).

Film ini (selain tentu saja aksi-aksi dan pertarungan), dibubuhkan sedikit drama dan konflik internal para Eternals ciptaan Arishem. Mungkin bagi orang lain “cukup banyak drama”, tapi bagi saya “sedikit drama” karena toh itu juga membuat penonton makin mengenal Eternals lebih dekat.

Saya juga terpukau dan dibuat melongo melihat apa yang dilakukan beberapa Eternals dalam usahanya menentang kehendak Arishem the Judge (Arishem Sang Hakim) demi berlangsungnya kehidupan kita, penduduk Bumi.

Visual efek yang memanjakan mata dan adegan pertarungan yang intens membuat saya yakin Eternals (2021) akan memenangkan kategori visual efek terbaik (jika masuk Oscar). Kalau penilaian saya salah, ya gapapa santai aja.

Kali ini, saya menyoroti hal yang menarik. Dimana di film ini ada dua orang yang berperan penting dalam serial televisi Game of Thrones (2011-2019). Ada Kit Harington (si Dane Whitman) dan Ramin Djawadi. Di Game of Thrones (2011-2019), Kit Harington berperan sebagai Jon Snow. Khusus untuk Ramin, dia adalah penggubah musik Game of Thrones (2011-2019). Ramin juga penggubah musik Iron Man (2008).

Overall, film ini memuaskan dan memenuhi ekspektasi saya. Terlepas dari kritik-kritik pedas yang terlontar, Eternals (2021) worth it buat ditonton, khususnya bagi para penggemar.


note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!


Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar