#PandemicReview - The Grand Budapest Hotel (2014) Segar, Berbeda, Seperti Biasa







Sutradara: Wes Anderson

Pemeran: Ralph Fiennes, Tony Revolori, F. Murray Abraham, Jude Law, Adrien Brody, Bill Murray, Willem Dafoe, Jeff Goldblum, Saoirse Ronan, Edward Norton, Owen Wilson

Penulis: Wes Anderson

Produser: Wes Anderson, Jeremy Dawson, Steven Rales, Scott Rudin

Sinematografi: Robert D. Yeoman

Editor: Barney Pilling

Musik: Alexandre Desplat

IMDb: 8,1/10

Metascore: 88

Rotten Tomatoes: 92%



Saat saya sedang scrolling di Explore Instagram, seperti biasa, algoritma Instagram akan menyesuaikan unggahan-unggahan yang sesuai dengan akun atau konten kesukaan kita. Karena saya cukup suka menilik akun-akun penggemar film seperti @cinema.magic, @filmthusiast, @cinemonkeys, @filmaesthete, @screenplayed, @thefilmzone, hingga @goosebumpscinema, sebuah akun yang saya lupa usernamenya mengunggah berita tentang ‘The French Dispatch’, karya terbaru Wes Anderson yang akan dirilis tahun ini.

Tentu saya antusias bukan main. Sejak lama, lebih tepatnya sejak menonton The Royal Tenenbaums (2001), saya selalu berusaha menanti sajian visual terbaru dari sutradara kelahiran Texas ini. Rushmore (1998), Fantastic Mr. Fox (2009), Moonrise Kingdom (2012), hingga film terakhir yang saya tonton The Grand Budapest Hotel (2014) tidak pernah mengecewakan saya. Kendati mungkin ada cerita yang kurang menarik dan naratif bagi saya dalam salah satu daftar film di atas, it’s not a big deal. Saya tetap dimanjakan oleh shot-nya yang simetris dan perpaduan warna yang kreatif.

Berbicara soal visual, hal itu merupakan style directing atau gaya setiap sutradara dalam menyutradarai sebuah film. Selain David Fincher, Christopher Nolan, Zack Snyder, hingga Noah Baumbach, Wes Anderson berhasil membuat saya dengan mudah berucap “Ini sudah pasti disutradarai sama Wes Anderson,” meskipun saya tidak melihat judul film-nya atau judul film belum ditampilkan.

Bagaimana tidak, ciri khas Wes Anderson disetiap filmnya memberikan nilai tersendiri. Terutama dalam jalannya alur cerita. Meskipun mungkin ada beberapa kekurangan seperti plot yang kadang mengendur, cerita yang kurang kuat, naskah yang kurang variatif dan energik, tidak menjadi masalah besar bagi penonton. Wes Anderson telah memanjakan kita dengan visualnya. Itu sudah cukup bagi saya.

Cerita atau kisah di setiap film Wes Anderson juga pastinya tidak ada yang medioker. Setidaknya belum. Wes Anderson selalu menyajikan kisah yang variatif dan pastinya unik. Seperti film The Grand Budapest Hotel (2014) ini. Film yang memperkenalkan saya pertama kali dengan Tony Revolori yang memerankan Zero si anak Bell Boy. Saya bersua kembali dengan Tony Revolori di Spider-Man: Homecoming (2017) sebagai Flash si tukang bully.

Di film ini, bagaimana Wes Anderson menata jalannya cerita dari awal hingga akhir dengan rapi dan teliti. Konstruksi cerita, dibantu dengan narasi yang diucapkan F. Murray Abraham (Zero versi tua), menjadikan jalan cerita tidak kabur dan fokus pada perjalanan M. Gustave dan Zero. Komedi dan adrenalin pun dapat dirasakan penonton di film ini. Apalagi saat scene kehadiran Jopling yang siap-siap saja ada seseorang yang meninggal.

Dalam film ini, penonton juga sekaligus diajak membaca buku dan dibantu untuk tidak melupakan bagian-bagian cerita. Hal ini karena Wes Anderson mengonsep jalannya film dengan kehadiran Prolog, 5 bagian utama cerita, dan berakhir dengan Epilog.

Selain ceritanya yang unik, visualnya yang segar dan coloring yang kreatif, dari awal--si Penulis muda bertemu dengan Zero versi tua untuk mengisahkan petualangan Zero dengan M. Gustave dalam menjalankan bisnis hotelnya--sampai Zero, Agatha, dan M. Gustave yang diberhentikan oleh pasukan Nazi dalam sebuah perjalanan kereta api--ditata dengan baik di film ini. Alur film ini terus maju dan tidak menoleh ke belakang sekalipun.

Wes Anderson memiliki ciri khas. Wes Anderson itu unik. Se-unik Christopher Nolan dalam membesut Inception (2010), se-unik Denis Villeneuve dalam membesut Arrival (2016), dan se-unik David Cronenberg dalam membesut The Fly (1986). The French Dispatch (2021) yang dibintangi Benicio Del Toro, Adrien Brody, Frances McDormand, hingga aktor yang tengah naik daun Timothée Chalamet saya yakin pasti menjadi film yang ditunggu-tunggu oleh para pecinta sinema, khususnya penggemar Wes Anderson.

Tangan dingin Wes Anderson yang selalu mampu melahirkan karya yang ajaib membuat saya haus dan akan setia menunggu kejutan-kejutan yang dibuat olehnya.


note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!


Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar