#PandemicReview - Spider-Man: No Way Home (2021) Penantian Besar, Pergulatan Batin, Cinta Dan Tangis, Tidak Bisa Diremehkan!
Sutradara: Jon Watts
Pemeran: Tom Holland, Zendaya, Jacob Batalon, Benedict Cumberbatch, Jon Favreau, Marisa Tomei, Jamie Foxx, Willem Dafoe, Alfred Molina, Tony Revolori, J.K. Simmons
Penulis: Chris McKenna, Erik Sommers
Produser: Kevin Feige, Amy Pascal
Sinematografi: Mauro Fiore
Editor: Leigh Folsom Boyd, Jeffrey Ford
Musik: Michael Giacchino
IMDb: 9,1/10
Metascore: 72
Rotten Tomatoes: 94%
Sudah terhitung dua kali saya menonton film yang suasana hype-nya sama seperti Avengers: Endgame (2019) ini. Di bioskop, banyak penonton yang telah menanti-nanti bagaimana kisah Peter Parker dan Doctor Strange yang bekerjasama ini disajikan. Banyak teori bertebaran di forum-forum daring maupun diskusi luring. Ya! Hampir semua orang membicarakan film ini.
Film ini sangat luar biasa! Emosional, Marah, Suka dan Duka, Adrenalin, Cinta, Kebahagiaan. Wajar saja Rotten Tomatoes memberinya 94%. Sejak film ini dirilis serentak di Indonesia pada 15 Desember 2021, orang-orang seolah lupa akan Eternals (2021).
Belum rilis pun, film ini sudah ramai dibicarakan. Film ini digadang-gadang bakal menjadi film tersukses tahun ini. Film ini bakal menjadi film “ter-luar biasa” tahun ini. Apakah Kevin Feige, atau Kevin Feige dan Amy Pascal, akan membuatkan film Spider-Man versi Tom Holland lagi setelah film ini? Atau ini akan menjadi penutup trilogi? Kita lihat saja nanti. Kevin selalu memberi kejutan.
Ciri khas Marvel, khususnya Marvel Cinematic Universe (MCU), adalah menyarankan penontonnya agar tetap duduk dan jangan meninggalkan ruang teater terlebih dahulu sebelum film benar-benar selesai. Untuk film ini, akan ada 2 post credit scene. Jadi, jika film selesai, tetaplah duduk di kursi.
Saya tidak akan memberi spoiler. Saya tidak akan memberitahu apapun tentang apa yang ada dalam film ini. Karena, saking “Amazing”-nya film ini, di-spoiler-in akan merusak esensi.
Film ini rilis tanggal 15, naskah ini dirilis dan ditulis tanggal 19, tidak semua orang langsung menonton pada hari pertama, hari kedua, atau hari ketiga pasca film dirilis. Maka dari itu, saya tidak akan memberi informasi apapun tentang “apa saja yang ada di dalam film ini”. Spoiler without context pun tidak saya berikan.
Sekedar tips jika anda ingin meminimalisir diri anda terkena spoiler, kurangi berselancar di media sosial untuk sementara waktu. Instagram, Facebook, TikTok adalah tempat yang “rawan”.
Di film ini, jika saya bandingkan dengan film-film Spider-Man pendahulunya, saya merasa “tertampar keras”.
Mengapa? Saya telah menganggap remeh Peter Parker (versi Tom Holland) disini.
Bagaimana di film ini, pergulatan batin dan proses pengembangan karakter yang ditampilkan secara intens membuat Peter Parker disini tidak bisa dianggap “sekedar bocah SMA yang menjadi anggota Avengers karena diajak Tony Stark” begitu saja.
Di film ini juga ditampilkan “sisi gelap” dari kehidupan Peter Parker meskipun Peter Parker hanyalah seorang bocah SMA yang susah mengatur diksi saat berbicara dan tukang gugup yang ingin lanjut kuliah.
Gembira, tegang, hingga menangis, telah saya lalui dalam menonton film ini.
Silahkan disaksikan. Saya takut “kebablasan” menulis terlalu jauh disini. Untuk tukang spoiler, siapapun kalian dan dimanapun kalian berada, please jangan merusak suasana dan euforia-nya. Ada yang tidak seberuntung kalian, seperti kalian yang menonton duluan. Kalian yang sudah nonton duluan alangkah baiknya simpan saja rasa antusiasmu untuk membicarakan Spider-Man: No Way Home (2021) atau berdiskusi saja dengan temanmu (yang sudah nonton juga pastinya).
note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!
Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!


Komentar
Posting Komentar