#PandemicReview - Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022) Sajian “Horror” MCU Dan Kengerian Wanda







Sutradara: Sam Raimi

Pemeran: Benedict Cumberbatch, Elizabeth Olsen, Xochitl Gomez, Benedict Wong, Chiwetel Ejiofor, Rachel McAdams, Sheila Atim, Patrick Stewart, Anson Mount, John Krasinski, Hayley Atwell, Lashana Lynch

Penulis: Michael Waldron

Produser: Kevin Feige

Sinematografi: John Mathieson

Editor: Bob Murawski, Tia Nolan

Musik: Danny Elfman

IMDb: 7,5/10

Metascore: 61

Rotten Tomatoes: 75%



“I love you in every universe”

Kalimat di atas sepertinya bakalan jadi slogan “per-bucin-an” duniawi yang baru, apalagi di kalangan penggemar Marvel Cinematic Universe (MCU). Setelah di Avengers: Endgame (2019) terkenal kalimat ucapan Morgan Stark “I love you 3000”.

Setelah riuh-ramai membicarakan soal konsep multisemesta (multiverse) sejak tayangnya Spider-Man: No Way Home (2021), kita menjumpai kembali topik multiverse yang cukup diangkat dengan jelas di film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022) besutan Sam Raimi ini.

Beberapa bulan sebelum perilisan, tepatnya setelah trailer keluar, banyak yang berbicara (baca: berteori) soal Superior Iron Man-nya Tom Cruise, Gargantos dan America Chavez yang akan kucing-kucingan melintasi dimensi, hingga kehadiran Jean Grey (varian X-Men 97) atau Phoenix yang disebut-sebut akan berduel dengan Wanda.

Uhuk....

Yaaa...

Namanya juga teori.

Lah, kebenarannya gimana?

Udah. Jangan. Spoiler nanti. Nonton sendiri aja.

Secara keseluruhan tiga jam film ini, jalannya cerita disajikan dengan cukup sersan (serius tapi santai) dengan bumbu-bumbu adrenalin serta “efek kejut” yang mengesankan. Di awal-awal film, kita sudah bisa melihat pertarungan epik yang berkaitan dengan konflik yang diangkat di awal. Selain itu, efek visual yang “sempurna” sampai saat ini--bagi saya--masih tak tertandingi.

Menurut saya, Marvel sedikit berani “buka-bukaan” soal darah di sini. Film yang katanya juga bakal “di-datangi” Tony Stark semesta lain ini menampilkan kekerasan yang sedikit bisa saya katakan “eksplisit”.

Selain itu, tone yang gelap menambah kesan horror di film ini. Nggak salah juga kalau banyak yang menyebut film ini merupakan “horror”-nya MCU.

Elemen horror di film ini tidak lepas dari ciri khas visioner Sam Raimi. Kalian bisa menemui “feel” horror-nya Raimi di hampir sepanjang film. Beberapa adegan jumpscare pun menambah nuansa bedanya film ini dari MCU kebanyakan.

Yang paling menjadi sorotan ialah Scarlet Witch yang tampil mengerikan, sadis, kejam, dan tentu saja berhasil mencuri perhatian. Bahkan, di film ini “panggung”-nya terbagi menjadi dua yakni Doctor Strange sendiri dan Wanda Maximoff atau Scarlet Witch sendiri.

Sayangnya, peran Wong disini seperti kurang proporsional. Wong yang potensial seharusnya masih bisa lebih dilibatkan dengan Doctor Strange atau America Chavez mengingat Wong sendiri adalah Master of Mystic Arts yang bisa diandalkan. Kehadiran Illuminati pun demikian, sama seperti Wong.

Overall, film ini cukup bagus ditonton. Apalagi bagi kalian yang sudah menanti bagaimana petulangan dan apa saja yang terjadi ketika di multiverse.


note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!


Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar