#PandemicReview - Minions: The Rise of Gru (2022) Agak Kurang, Tapi Bolehlah Ya...






Sutradara: Kyle Balda

Pemeran: Steve Carell, Pierre Coffin, Alan Arkin, Taraji P. Henson, Michelle Yeoh, Russell Brand, Jean-Claude Van Damme, Dolph Lundgren, Danny Trejo, Lucy Lawless, Julie Andrews

Penulis: Matthew Fogel

Produser: Janet Healy, Christopher Meledandri, Chris Renaud

Editor: Claire Dodgson

Musik: Heitor Pereira

IMDb: 7,1/10

Metascore: 56

Rotten Tomatoes: 72%



Setelah menonton Despicable Me (2010), Despicable Me 2 (2013), Minions (2015), dan Despicable Me 3 (2017), saya semakin antusias mengikuti petualangan Gru dan para Minion, sahabat-sahabat kecilnya. Terlepas dari komedi dan keimutan mereka. Saat hendak menonton film Minions: The Rise of Gru (2022), saya membayangkan bagaimana bila Gru kecil berhadapan dengan Scarlet Overkill--kelanjutan dari Minions (2015) ketika Gru berhasil mencuri mahkota Ratu Inggris.

Ternyata, di film yang pengisi suaranya diisi oleh jajaran cast top ini, Scarlet Overkill tidak hadir.

Tapi tidak masalah, saya justru segera melupakan hal tersebut ketika mengetahui Gru ternyata lolos open recruitment dan tinggal berangkat sesi wawancara bersama Vicious Six, kelompok penjahat paling jenama dan prestisius.

Namun ketika Gru gagal pada sesi wawancara dan tidak diterima masuk Vicious Six, sesuatu terjadi.

Dalam film yang sempat melibatkan diksi “Nasi Goreng” dan “Kecap Manis” ini, saya merasa film ini agak “kebanyakan” komedi hingga alur cerita perjalanan hidup Gru tidak dibawakan dengan fokus. Hampir setiap scene, Gru dan Minions selalu saja bercanda. Ya saya bukannya nggak suka bercanda. Saya suka komedi, tapi kalau kebanyakan komedi--sampai-sampai film ini terasa kurang berkesan--ya itu sama saja mengganggu.

Selain itu, porsi Vicious Six untuk tampil di film ini cukup sedikit. Banyak distraksi yang membuat saya tidak fokus pada karakter Gru.

Entah Minions yang bertemu dengan tukang pijat akupunktur Master Chow lah, entah Otto yang bersenang-senang bersama pesepeda moge itu lah, semuanya memang tidak menjadi masalah asalkan pembagian dan porsinya harus tepat. Tidak malah mendistraksi.

Overall, film ini cukup menyenangkan. Saya cukup nostalgia karena saya bisa jumpa karakter Minions lagi dan mengingat masa-masa ketika saya masih suka bermain Minion Rush besutan Gameloft di ponsel. Aduh, jadi pengen download game itu lagi.

Oh ya. Film ini dikategorikan Semua Umur. Jadi cocok banget buat ditonton bareng keluarga. Bareng pacar. Eh, tapi masa iya pacaran sambil nontonin Minions sih?


note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!


Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!



Komentar