#PandemicReview - Thor: Love and Thunder (2022) Filosofi, Komedi, Lanjutan Yang Apik
Sutradara: Taika Waititi
Pemeran: Chris Hemsworth, Christian Bale, Natalie Portman, Taika Waititi, Tessa Thompson, Chris Pratt, Dave Bautista, Karen Gillan, Pom Klementieff, Sean Gunn, Vin Diesel, Bradley Cooper, Russell Crowe, Kieron L. Dyer
Penulis: Taika Waititi, Jennifer Kaytin Robinson
Produser: Kevin Feige, Brad Winderbaum
Sinematografi: Barry Baz Idoine
Editor: Peter S. Elliot, Tim Roche, Matthew Schmidt, Jennifer Vecchiarello
Musik: Michael Giacchino, Nami Melumad
IMDb: 7,2/10
Metascore: 62
Rotten Tomatoes: 69%
Jane akhirnya harus menghembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker stadium empat yang telah dideritanya sejak lama.
Namun, Jane juga mati sebagai pejuang ketika berhasil membantu Thor dalam menaklukkan Gorr the God Butcher yang telah membunuh dewa-dewa di alam semesta. Jane berhasil ke Valhalla.
“Eat My Hammer!” Slogan Jane ketika beraksi.
King Valkyrie juga berhasil memimpin New Asgard dengan baik.
Ciri khas besutan Waititi, dalam film ini, tidak lupa selalu melibatkan unsur-unsur komedi. Contoh kecilnya yakni lawakan-lawakan keliru nama secara sengaja seperti “Jane Fonda” dan “Jodie Foster” yang merujuk pada aktris kenamaan Hollywood.
Ditambah, saya terhibur dengan kehadiran Zeus.
Celetukan-celetukan penuh humor dan aksi konyol yang ada dalam film ini tidak sampai mengganggu konsentrasi penyajian cerita. Thor: Love and Thunder (2022) merupakan salah satu film yang sukses membawakan kombinasi komedi-sedih-tegang.
Hanya saja, ada sedikit potensi di mana karakter Gorr the God Butcher bisa dieksplorasi lebih dalam. Tapi dalam film ini nampaknya Waititi tidak melakukan hal demikian.
Selain itu, film ini menghidupkan kembali bagaimana kisah indah Thor dengan Jane Foster, yang telah menjadi Mighty Thor, setelah sebelumnya terlibat dalam sejumlah petualangan bersama lalu memilih pergi dan fokus pada alur hidup masing-masing.
Kehadiran lagu band rock asal Amerika Serikat, Guns N' Roses, yang mengisi film ini membuat film ini (saya rasa) tambah asyik. Ditambah saya menyukai musik mereka juga sudah sejak lama.
Untuk masalah teknis, tidak perlu diragukan lagi. Marvel selalu menyuguhkan CGI dan VFX yang luar biasa.
Film ini juga bermakna filosofis. “Love” berarti “Cinta”. Dan “Thunder” bermakna “gemuruh” yang berarti halangan dan rintangan yang selalu menyertai.
note: Setiap orang berbeda, jangan bergantung dengan sebuah review atau kritik, buktikan dengan nonton sendiri!
Terima kasih sudah meluangkan waktu ke situs review orang awam ini, See You Again!


Komentar
Posting Komentar